JAKARTA - Di tengah lanskap bisnis yang semakin dinamis, PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo), anggota holding Indonesia Financial Group (IFG), terus membuktikan komitmennya dalam memperkuat strategi pemasaran dan transformasi bisnis berkelanjutan.
Upaya ini tidak hanya berdampak pada penguatan citra perusahaan, tetapi juga menjadi pendorong utama pertumbuhan kinerja Askrindo di sektor asuransi dan penjaminan nasional.
Pengakuan atas konsistensi strategi tersebut dibuktikan dengan diraihnya penghargaan “Indonesia Best CMO Role in Indonesia Dynamic Market Landscape to Shape the Future of Brand and Business Growth.” Penghargaan prestisius itu diberikan kepada Direktur Bisnis Askrindo, Budhi Novianto, yang dinilai berhasil menerapkan pendekatan strategis dalam mengelola fungsi pemasaran sekaligus menjaga arah pertumbuhan bisnis di tengah tantangan ekonomi yang terus berubah.
Penghargaan sebagai Wujud Keberhasilan Strategi Pemasaran
Budhi Novianto menegaskan bahwa kekuatan sebuah merek tidak semata-mata dibangun melalui komunikasi eksternal, melainkan juga melalui strategi bisnis yang berorientasi pada nilai dan keberlanjutan. “Askrindo percaya bahwa kekuatan brand tidak hanya dibangun melalui komunikasi, tetapi juga melalui strategi bisnis yang berorientasi pada nilai dan keberlanjutan,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Menurut Budhi, penghargaan ini menjadi bukti bahwa peran Chief Marketing Officer (CMO) memiliki kontribusi strategis yang jauh lebih luas dari sekadar promosi. CMO, lanjutnya, berperan sebagai penghubung antara strategi merek dengan arah bisnis jangka panjang perusahaan. Peran ini penting dalam memastikan setiap langkah pemasaran mampu mendukung transformasi dan pertumbuhan bisnis yang berkesinambungan.
Melalui kepemimpinan Budhi, Askrindo berhasil mengintegrasikan pendekatan berbasis data, inovasi, serta pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pasar dalam setiap inisiatif pemasarannya. Langkah ini memungkinkan perusahaan untuk lebih adaptif terhadap perubahan perilaku konsumen, perkembangan teknologi, dan kebutuhan pasar yang semakin kompleks.
Transformasi Bisnis dan Digitalisasi Sebagai Pilar Utama
Sebagai bagian dari IFG, Askrindo menjalankan program transformasi berkelanjutan yang berfokus pada tiga aspek utama, yakni digitalisasi layanan, optimalisasi proses bisnis, dan penguatan interaksi merek atau brand engagement.
Digitalisasi menjadi elemen penting dalam strategi Askrindo karena diyakini mampu meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memperluas jangkauan layanan kepada nasabah. Dengan dukungan teknologi, Askrindo dapat memberikan pengalaman layanan yang lebih cepat, transparan, dan terintegrasi.
Sementara itu, optimalisasi proses bisnis dilakukan dengan mengedepankan inovasi dalam produk serta peningkatan kualitas layanan berbasis kebutuhan pelanggan. Pendekatan ini sejalan dengan misi perusahaan untuk menjadi penyedia solusi penjaminan dan asuransi yang terpercaya, adaptif, serta berorientasi pada keberlanjutan.
“Dalam konteks transformasi bisnis Askrindo, peran CMO menjadi kekuatan strategis yang menjembatani antara strategi merek dan tujuan bisnis jangka panjang,” jelas Budhi.
Sinergi Strategi Bisnis dan Pemasaran
Keberhasilan Askrindo dalam meraih penghargaan ini juga mencerminkan sinergi kuat antara strategi bisnis dan strategi pemasaran. Dalam implementasinya, Askrindo menempatkan pelanggan sebagai pusat dari setiap inovasi, memastikan bahwa setiap produk dan layanan yang dihadirkan mampu memberikan nilai tambah nyata.
Pendekatan ini mencerminkan filosofi perusahaan yang menekankan pentingnya customer-centric approach sebagai dasar pertumbuhan bisnis yang sehat. Melalui strategi pemasaran yang solid dan berbasis data, Askrindo mampu memetakan kebutuhan pasar dengan lebih akurat sekaligus menyesuaikan strategi bisnisnya untuk menjawab dinamika industri asuransi dan penjaminan nasional.
Budhi menambahkan bahwa Askrindo tidak hanya berfokus pada pertumbuhan internal, tetapi juga berupaya memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional. “Ke depan, Askrindo akan terus memperkuat sinergi antara strategi pemasaran dan strategi bisnis agar dapat menghadirkan nilai tambah bagi nasabah, mitra, dan seluruh pemangku kepentingan, serta berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.
Komitmen pada Keberlanjutan dan Pertumbuhan Inklusif
Askrindo meyakini bahwa keberhasilan jangka panjang hanya dapat dicapai melalui pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, perusahaan berupaya untuk selalu menyeimbangkan antara pencapaian kinerja finansial dan tanggung jawab sosial.
Komitmen terhadap keberlanjutan juga diwujudkan dalam berbagai inisiatif yang mendukung literasi keuangan dan inklusi asuransi di Indonesia. Dengan memperkuat kesadaran masyarakat terhadap pentingnya perlindungan finansial, Askrindo berperan aktif dalam memperluas akses layanan asuransi bagi berbagai lapisan masyarakat, termasuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Upaya tersebut sekaligus memperkuat posisi Askrindo sebagai institusi yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga pada value creation dan kontribusi sosial. Dalam jangka panjang, strategi ini diyakini akan memperkokoh fondasi perusahaan di tengah dinamika pasar asuransi yang semakin kompetitif.
Fokus pada Masa Depan yang Adaptif dan Berinovasi
Melihat ke depan, Askrindo terus mempersiapkan diri menghadapi perubahan lanskap industri asuransi global yang menuntut adaptasi dan inovasi berkelanjutan. Pengembangan layanan digital, pemanfaatan big data, serta kolaborasi strategis dengan berbagai pihak menjadi bagian dari roadmap perusahaan untuk memperkuat daya saing.
Dengan pengakuan atas peran strategis CMO melalui penghargaan yang diterima Budhi Novianto, Askrindo kian menegaskan posisinya sebagai perusahaan yang mampu bertransformasi mengikuti perubahan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai inti yang menjadi fondasi bisnisnya.
Melalui kombinasi antara strategi pemasaran yang adaptif, kepemimpinan visioner, dan komitmen terhadap keberlanjutan, Askrindo optimistis mampu melanjutkan pertumbuhan positifnya dan berkontribusi lebih besar terhadap ekosistem keuangan nasional.