MNC Group

MNC Group Pacu Transformasi Digital Lewat Strategi Multiformat Konten

MNC Group Pacu Transformasi Digital Lewat Strategi Multiformat Konten
MNC Group Pacu Transformasi Digital Lewat Strategi Multiformat Konten

JAKARTA - Perubahan cara menonton masyarakat menjadi tantangan besar bagi industri media.

Kini, pemirsa tidak lagi terpaku pada layar televisi semata, melainkan berpindah ke berbagai platform digital dengan durasi tayangan yang beragam. Fenomena lintas layar ini membuat perusahaan media dituntut lebih adaptif dan inovatif dalam menyajikan konten.

Salah satu pemain besar yang berhasil menavigasi perubahan tersebut adalah MNC Group. Di bawah kepemimpinan Angela Tanoesoedibjo, Co-CEO MNC Group sekaligus CEO iNews Media Group, perusahaan ini menguatkan posisinya di ranah digital dengan strategi multiplatform, multiformat, dan multi pengalaman.

Angela menegaskan bahwa arah industri media kini tidak bisa lagi terpaku pada satu format tayangan. “Kita harus beradaptasi dengan perubahan. Kebiasaan konsumen berevolusi dan kita harus berevolusi bersama mereka,” ujarnya dalam forum YouTube Works Award Indonesia 2025 di Jakarta.

Menurut Angela, keberhasilan bertahan di era digital tidak hanya soal teknologi, tetapi juga kemampuan memahami perilaku penonton. “Penonton modern menginginkan fleksibilitas dan variasi format,” jelasnya. Karena itu, strategi multiformat menjadi kunci agar setiap segmen audiens bisa menemukan cara menikmati konten yang sesuai dengan kebiasaan mereka.

Kekuatan YouTube Jadi Pilar Ekspansi Digital

Dalam peta digital MNC Group, YouTube menempati posisi sentral sebagai kanal distribusi utama. Angela mengungkapkan, perusahaan kini mengelola lebih dari 500 kanal YouTube, yang mencakup baik kanal in-house maupun kanal kreator di bawah naungan manajemen MNC.

“Kami sangat bangga, hari ini kami mengelola 500 kanal YouTube, sebagian besar kanal in-house dan kreator di bawah manajemen kami,” tuturnya.
Dari upaya tersebut, MNC Group telah meraih tiga diamond button dan 15 gold button, dengan total 260 juta pelanggan. Setiap harinya, perusahaan mengunggah sekitar 700 konten baru, dan secara keseluruhan berhasil meraup 1,6 miliar penayangan per bulan.

Angka ini menunjukkan skala besar yang berhasil dicapai oleh konten lokal di ekosistem global. Menurut Angela, capaian tersebut tak lepas dari keberagaman format yang terus dikembangkan oleh tim produksi. “Dengan semua volume dan keragaman konten di YouTube, kami dapat menjangkau minat yang berbeda, segmen yang berbeda, generasi muda, serta penonton di seluruh Indonesia, termasuk wilayah pedesaan,” jelasnya.

Eksperimen Format dan Kekuatan Cerita Lokal

Angela menilai keunggulan YouTube terletak pada fleksibilitasnya dalam mendukung berbagai jenis format video. Mulai dari video pendek vertikal hingga tayangan panjang horizontal, semuanya memiliki ruang tersendiri di mata penonton.“Kami percaya setiap konten pantas mendapatkan pendekatan berbeda agar dapat terhubung dengan audiens secara lebih luas,” ujarnya.

Sebagai contoh, MNC Group kini mengembangkan strategi pengemasan ulang untuk tayangan drama televisi. Jika di TV drama disiarkan dalam format panjang, maka di YouTube tayangan tersebut dikemas menjadi versi pendek agar lebih dinamis. Tak berhenti di situ, perusahaan juga mulai memproduksi drama mikro berdurasi hanya tiga menit per episode.

“Setiap episode hanya tiga menit, dan umpan baliknya sangat bagus. Bahkan untuk episode lama yang diunggah delapan tahun lalu, masih terus ditonton hingga hari ini. Satu episode saja sudah mencapai 350 juta penayangan,” ungkap Angela.

Menurutnya, faktor utama yang membuat konten MNC tetap diminati adalah kualitas cerita yang kuat dan relevan. Ia menekankan bahwa konten bagus bersifat abadi. “Jika Anda memiliki konten yang bagus, dan MNC pasti memilikinya, konten itu tidak akan pernah kedaluwarsa di YouTube,” tegasnya.

Strategi tersebut membuktikan bahwa kekuatan cerita lokal masih menjadi magnet utama di tengah banjir konten global. Dengan menghadirkan format inovatif tanpa kehilangan identitas, MNC Group berhasil memperluas jangkauan audiens sekaligus memperkuat eksistensinya di ranah digital.

YouTube Jadi Pusat Budaya Digital di Indonesia

Keberhasilan MNC Group dalam memanfaatkan YouTube sejalan dengan pandangan Country Director Google Indonesia, Veronica Utami, yang menilai platform ini telah menjadi pusat budaya digital di Tanah Air.

Veronica menjelaskan bahwa YouTube merupakan platform video nomor satu di Indonesia dengan jangkauan luas, bahkan hingga ke daerah pedesaan. “Masyarakat kini dapat menonton tanpa hambatan di berbagai format dan layar, dari Shorts hingga video panjang di TV,” ujarnya.

Ia menambahkan, total waktu menonton di YouTube tumbuh 20% dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini dipicu oleh kreativitas para kreator yang melahirkan tren baru dan memperkaya lanskap budaya digital. “Kreatorlah yang menjadikan YouTube sebagai epicenter of culture, tempat tren lahir dan suara-suara baru ditemukan,” kata Veronica.

Dalam konteks ini, strategi multiformat MNC Group tidak hanya berperan dalam menjaga eksistensi perusahaan, tetapi juga menjadi bagian penting dari ekosistem kreatif nasional. Dengan menggabungkan kekuatan produksi besar dan semangat adaptasi digital, MNC Group memperlihatkan bagaimana media tradisional dapat tetap relevan dan berdaya saing di era lintas layar.

Evolusi Media untuk Era Fleksibilitas

Transformasi digital yang dijalankan MNC Group menunjukkan bahwa keberhasilan di industri media kini tidak lagi diukur dari satu platform saja. Di tengah perubahan perilaku penonton, kemampuan membaca tren, mengelola konten lintas format, dan menjaga kualitas menjadi faktor penentu utama.

Melalui strategi multiformat yang inklusif, MNC Group membuktikan diri mampu menjangkau audiens dari berbagai generasi dan wilayah, sambil tetap mempertahankan kekuatan konten lokal. Dengan lebih dari 1,6 miliar tontonan per bulan, perusahaan ini bukan hanya sukses beradaptasi, tetapi juga menjadi pelopor model bisnis media masa depan di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index